Medan-ORBIT: Pembunuhan sadis bermotif perampokan kembali terjadi di Kota Medan. Kali ini korbannya seorang mahasiswa, putra dari seorang anggota DPRD Asahan.
Informasi diperoleh Harian Orbit, Senin (24/1), Agus Widya Lubis alias Awin (20), mahasiswa semester 3 jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Medan (ITM) ditemukan tewas secara mengenaskan di rumah kost-nya Jalan Air Bersih Gang Kasih No 34 B Medan, sekira pukul 09.00 WIB kemarin.
<!-- baca selengkapnya -->
Jasad Awin yang merupakan putra dari Anas Fauzi Lubis, anggota DPRD Asahan dari Fraksi Partai Golkar, ketika ditemukan dalam keadaan bersimbah darah. Diduga ia menjadi korban pembunuhan bermotif perampokan yang peristiwanya disinyalir kuat terjadi kemarin subuh.
Buktinya, selain dibunuh, sepedamotor jenis Vario dan laptop milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan dan perampokan.
Peristiwa ini pertama kali diketahui ketika Nita Aditya Ningsih yang merupakan pacar korban membuka pintu rumah kost korban.
“Saya dengar suara wanita menjerit minta tolong. Kami langsung keluar rumah. Kami lihat Awin dalam keadaan telungkup bersimbah darah,” ujar seorang nenek bernama Hj Halimah (70) yang sedang duduk di depan rumahnya bersebelahan dengan TKP.
Dijelaskan nek Halimah, sebelumnya sekira pukul 05.30 WIB ia mendengar ada suara sepedamotor di depan rumah tempat kos korban. “Selesai shalat subuh, saya dengar suara sepedamotor di depan itu. Tapi saya pikir biasa lah anak muda pulangnya pagi. Tapi tidak ada suara keributan saya dengar tadi,” ujarnya.
Selanjutnya, berdasarkan keterangan Kepala Lingkungan VII Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota, Ir Sugiharto, terdapat dua lubang semacam bekas tusukan benda tajam di dada kiri dan kanan korban. Sepedamotor Vario serta Labtop milik korban juga hilang.
“Korban sudah tinggal disini sekitar tiga bulan,” ujar Sugiharto di lokasi kejadian.
Sementara itu, Hakim, mahasiswa STMIK, yang juga kos di depan TKP menuturkan korban merupakan orang yang ramah. Sering bertegur sapa dengannya. “Tapi dia tidak pernah cerita banyak dengan saya. Semalam (Minggu 23/1/2011—red) saya lihat Awin dan satu orang temannya sudah mengangkati barang, kayaknya mau pindah gitu lah,” kata Hakim.
Belum Diketahui
Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat yang terjun langsung ke TKP mengatakan, pihaknya belum mengetahui motif dari tewasnya Agus, anak asal Asahan itu.
“Kita masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil visumnya, supaya tahu luka yang ada di tubuh Agus apakah tusukan, atau kena api,” kata Sandy.
Namun sejauh ini, terang Sandy, pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa orang untuk mengungkap penyebab kematian Agus.
“Kita juga menemukan sisa shabu dan alat-alat penghisapnya di dekat korban. Korban juga ditemukan sedang menggenggam mancis,” ujarnya.
Di kantor Polsekta Medan Kota, tampak Nita (pacar Agus) langsung diboyong polisi ke dalam sebuah mobil Honda Jazz.
Ketika dimintai keterangan, Nita tidak memberikan komentar sepatah kata pun. Dia hanya tertunduk dengan wajah lesu.
“Kita mau lakukan pengembangan,” kata seorang petugas yang langsung masuk kedalam mobil itu bersama Nita.
Sementara Pembantu Rektor III ITM, Mahyuzar belum bisa memastikan apakah Agus merupakan mahasiswa di kampus tersebut.
“Saya sudah dengar juga kabarnya tadi, tapi kan belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian,” ujar Mahyuzar.
Namun, untuk memastikannya coba dicek ke Humas ITM, saran Mahyuzar.
Humas ITM yang coba ditemui tidak berada di ruangannya. “Oh.. Sedang keluar Pak Fahmi,” kata seorang staf di Kantor Humas ITM. Om-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar