ilustrasi |
Aekkanopan-ORBIT: Kasus dugaan asusisila yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Labuhanbatu Utara (Labura), inisial ESR menimbulkan reaksi keras elemen masyarakat.
Informasi yang dihimpun Harian Orbit Kamis (14/10), Ikatan Mahasiswa Muslim (IMAM) Labura melakukan aksi demo ke kantor Bupati dan DPRD setempat, menuntut agar ERS ditindak tegas.
Mahasiswa yang dikoordinir Wiratmo Sukito dengan gamlang meminta pimpinan DPRD Labura segera menindak tegas dan menegur oknum anggota DPRD Labura pelaku asusila yang berinisial ESR.
Kemudian mereka juga meminta agar memperjuangkan hak-hak gadis RM yang menjadi korban Tenaga Kerja Sukarea (TKS) yang mendapat perlakuan amoral oleh ESR.
<!-- baca selengkapnya -->
Selain itu menuntut Pemkab Labura dan seluruh unsur Muspida untuk membasmi segala praktik kemaksiatan yang semakin mengkhawatirkan masyarakat Labura. Sekaligus seluruh SKPD untuk tidak menjadikan TKS sebagai sapi perah.
Dalam aksi di DPRD tersebut, mahasiswa sempat terlibat sorong-sorongan dengan anggota Satpol PP yang menutup gerbang jalan ke kantor itu. Akibat sorong menyorong itu, pintu gerbang terbuka dan para mahasiswa menerobos masuk.
Usut, Bawa ke PengadilanSetelah berada di kantor dewan, Ketua DPRD Labura Drs H Ali Tambunan, Pj Bupati Labura Drs H Asrin Naim dan Wakil Letua Abdi S Ginting SH menerima mahasiswa yang demo. Ali Tambunan meminta agar mahasiswa masuk ke gedung dewan untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Namun ajakan itu tidak diterima. Mahasiswa merasa lebih leluasa menyampaikan aspirasinya di halaman gedung DPRD, lalu membacakan tuntutannya di hadapan pimpinan dewan dan Pj Bupati Labura.
Ali Tambunan mengaku, akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa. Ia juga mengajak mahasiswa agar sama-sama menindaklanjuti hal itu. “Alangkah baiknya kalau mahasiswa ikut membawa pegawai TKS itu untuk melaporkan ke Badan Kehormatan,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan pengakuan wanita RM kepada salah satu LSM Sumatera Utara yang kemudian diberitakan Harian Orbit, tindakan amoral yang disinyalir dilakukan oleh ESR dengan bujuk rayu dan janji-jani bisa menjadi TKS di salah satu instansi.
Namun hal itu dimanfaatkan oleh ESR untuk mengumbar nafsu birahinya. Kemudian ketika hal tersebut menjadi berita hangat di Labura, oknum anggota dewan itu malah tenang-tenang saja. Menurut informasi yang diterima wartawan, ESR berkilah bahwa istrinya saja tidak meributkan, untuk itu buat apa halitu ditanggapi.
Sementara masyarakat Labura sendiri sudah merasa risih dan marah karena tokoh yang dipilh rakyat itu sudah bertindak amoral. “Sebaiknya segera ditindak tegas, dan kasusnya diusut serta dibawa ke pengadilan,” sergah elemen masyarakat Labura. Od-24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar