* Pupuk Gratis Hanya Rp80 M
Medan-ORBIT: Suntikan dana untuk penyertaan modal Bank Sumut sebesar Rp150 M terus diusik. Pasalnya, kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) tersebut dianggap tidak populis dan jauh dari kepentingan rakyat Sumatera Utara (Sumut).
Pernyataan itu dikemukakan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Nadadap, Rabu (20/10) kepada Harian Orbit, di Gedung Dewan, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.
Menurut Budiman, suntikan dana Rp150 M tersebut sama artinya dengan ‘menguras’ Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumut. Apalagi katanya, untuk ‘ambisi’ perusahaan ‘plat merah’ itu untuk go-publik diperlukan dana sangat besar. Diperkirakan, ucapnya, butuh anggaran ratusan miliar untuk mencukupi modal perusahaan ‘plat merah’ tersebut.
<!-- baca selengkapnya -->
“Kalau benar-benar ‘ambisi’ untuk diwujudkan, maka sekira enam tahun lagi APBD kita akan terus ‘dikuras’ Bank Sumut. Pasalnya, bila semua dana dikucurkan ke sana (Bank Sumut) maka tidak akan mampu menutupinya,” ucapnya.
Dijelaskan, kebijakan penyerataan modal Bank Sumut berjumlah ratusan miliar itu harusnya tidak perlu dilakukan. Pasalnya, banyak kepentingan masyarakat jauh lebih mendesak dari suntikan dana ke perusahaan itu.
Alangkah mulianya, sambung politisi PDIP ini, kalau penyertaan modal itu dialihkan untuk pemberian pupuk gratis kepada petani di Sumut. Dikatakan, bila dihitung dibutuhkan dana sebesar Rp80 M untuk pemberian pupuk gratis kepada petani se-Sumut.
Artinya, bila dana penyertaan modal Bank Sumut Rp150 M dialihkan, maka masih ada sisa anggaran sebesar Rp70 M. Sisa dana itu, katanya, masih bisa digunakan untuk keperluan lainnya yang menyetuh langsung kepentingan masyarakat.
“APBD itu uang rakyat. Penggunaanya juga harus untuk kepentingan rakyat. Pertanyaannya, apakah dana pernyertaan modal Rp150 M itu menyentuh kepentingan rakyat,” sebut Budiman.
Menurut dia, pertimbangan Pemprovsu mengalihkan dana pembelian heli Rp150 M untuk tunjangan guru merupaka langkah yang mengedepankan kepetingan rakyat. Harusnya langkah itu juga diikuti dengan mengalihkan dana pernyertaan modal Bank Sumut untuk pemberian pupuk gratis ke petani.
“Kalau pembelian heli bisa ‘dianulir’, mengapa penyertaan modal Bank Sumut tak bisa. Maka dari itu suntikan dana harus ditinjau kembali. Agar visi misi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) bisa tercapai,” pintanya.
Diterangkan, pemberian pupuk gratis kepada petani sungguh amat memberikan dampak positif bagi kesehjateraan rakyat. Artinya, pendapatan perkapita para petani akan meningkat seiring kecilnya biaya operasional.
Tak sampai di situ, lanjutnya, pemberian pupuk gratis juga akan merangsang masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk bertani. Apalagi, banyak lahan tidur di Sumut yang belum digarap.
Bila lahan itu diberikan kepada rakyat, maka bukan mustahil Sumut akan menjadi daerah lumbung beras dan swasembada kedelai.
“Saya optimis pemberian pupuk gratis akan membangkitkan rangsangan bagi masyarakat untuk bertani. Dan visi misi gubernur pasti akan terwujud,” katanya.0r-06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar