Redaksi

Pemimpin Umum: Mahsin * Wkl Pemimpin Umum: Maruli Agus Salim * Pemred/Penjab: As Atmadi * Redpel: Edy Priono * Pemimpin Perusahaan: Kaya Hasibuan

Selasa, 04 Januari 2011

Gatot Tunjukkan Taring

* Diduga Kesal, Tolak Lantik Sekwan DPRDSU


Wagubsu Gatot Pudjo Nugroho mulai berani menunjukkan ketegasannya. Menolak melantik pejabat yang penetapannya diteken dari ‘pertapaan’ di Salemba. Diduga kesal, Gatot pun menolak isi nota delegasi pelantikan Sekwan DPRDSU berinisial RT.

 
Medan-ORBIT: Informasi yang layak dipercaya menyebutkan, nota delegasi pelantikan Sekwan DPRDSU berinisial RT beserta sejumlah Kepala Dinas antara lain, Kadis Perikanan Kelautan (Kanla) dan Kadis Tarukim Provsu diabaikan Gatot Pudjo Nugroho.

“Kelihatannya Gatot sudah mulai menunjukkan taring jabatannya menolak untuk melantik pejabat yang penetapannya tanpa melibatkan Gatot,” ujar Gunarto SAg Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pembangunan Sumatera Utara (LKPSU) kepada Harian Orbit, Senin (3/1), di Medan.
<!--baca selengkapnya-->


Dikatakan, sikap Gatot yang pantas untuk didukung itu telah terlihat sejak pelantikan Pejabat Eselon II dan Pelantikan Penjabat Sekda Provsu Hasiholan Silaen akhir November lalu. “Ketika hari H pelantikan itu, Gatot menghilang dari Sumut alasannya untuk satu kegiatan kedinasan di luar pulau Sumatera,” ungkap Gunarto.

Sejak dini, mahasiswa Studi Pembangunan Pasca Sarjana FISIP Universitas Sumatera Utara ini menilai bahwa politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaliber Gatot tidak akan diam begitu saja.

Meski sempat muncul desakan salah satu pengurus Parpol melalui Fraksi di DPRDSU agar Wagubsu segera melantik Sekwan dan sejumlah Kadis itu, tidak membuat sikap Gatot yang menolak melantik itu kendur.

“Sikap Gatot itu pantas diacungkan jempol,” ujar Gunarto seraya menyarankan, agar Gatot lebih bersabar menunggu ‘penobatan’ dirinya menjadi gubernur oleh Mendagri di ujung penetapan Bos Nomor Satu Sumut menjadi terdakwa yang diperkirakan Januari ini.

Kabinet Salemba
Dikatakan, selain penetapan pejabat banyak pejabat eselon dalam ‘kabinet Salemba’  itu tidak melibatkan Wagubsu, tentunya Gatot juga sudah mengetahui, bahwa sejumlah figur yang ditetapkan menjadi pejabat merupakan hasil penjualan kursi, bukan hasil uji kelayakan dan kepangkatan pegawai di jajaran Pemprovsu.

“Sebaiknya Gatot tidak perlu takut, perlu ketegasan dan keberanian untuk segera merestrtukturisasi pejabat karbitan di lingkungan Pemprovsu. Gatot juga harus menunda dulu pelantikan Sekwan DPRDSU, kalau perlu menetapkan saja figur yang kredibel dan kapabel untuk menduduki kursi Sekwan DPRDSU setelah Mendagri resmi menetapkan tampuk kepemimpinan Sumut kepada Gatot Pudjo Nugroho,” kata Gunarto.

Dikatakan, banyak pejabat yang sudah ditetapkan bos yang kini berada di Salemba itu. Karenanya, Gunarto mengingatkan agar para pejabat tersebut jangan mimpi dulu untuk berlama-lama menduduki jabatan bereselon atau jabatan komisaris maupun badan pengawas pada BUMD di lingkungan Pemprovsu. Kenapa? Begitu Gatot Pudjo Nugroho menjadi ‘penguasa’ Sumut awal tahun 2011, para pejabat ‘karbitan’ segera digusur.

Dia mengakui, indikasi pejabat karbitan mengisi dominan  kursi jabatan bereselon serta kursi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemprovsu itu sudah menjadi pembicaraan khalayak ramai.

Para figur pejabat itu ‘dihadiahi’ kursi cenderung bukan karena kemampuan, kapabelitas pada bidangnya, tapi karena kedekatan, kemampuan membeli kursi dan hadiah suksesi.
Bahkan untuk memaksakan para pejabat karbitan itu memperoleh pembagian kursi, para penentu kepangkatan dan jabatan tidak bisa bilang tidak. Pejabat yang tak berwenang secara hukum untuk melantik pun harus mengambil sumpah pelantikan.

“Tidak mungkin Gatot membiarkan orang yang tidak bisa bekerja dalam tim dipertahankannya, karena sikap seperti itu akan membawa bencana bagi kelanjutan pembangunan di Sumut,” tegas Gunarto.

Terlebih, kata Gunarto, desakan basis akar rumput akan bertubi-tubi menghujani Gatot jika tak melakukan langkah konkret menyahuti suara arus partainya. “Jangan takut dan jangan gentar,” Gunarto mengutip potongan hadis bersemangat jihad itu.

Menurutnya, rakyat muslim Sumut juga masih tetap sepakat dengan ayat al-Quran menyatakan, jika sesuatu dikerjakan yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya. “Gatot kelihatannya tetap menjadikan ini sebagai inspirasi langkah tegasnya,” ujarnya. Or-01b




Tidak ada komentar: