Redaksi

Pemimpin Umum: Mahsin * Wkl Pemimpin Umum: Maruli Agus Salim * Pemred/Penjab: As Atmadi * Redpel: Edy Priono * Pemimpin Perusahaan: Kaya Hasibuan

Senin, 20 Desember 2010

Penghancuran Moral Melalui Video Porno di Internet dan HP

Medan-ORBIT: Penghancuran moral bangsa ini sudah tidak bisa ditolerir lagi, secara terang-terangan dan tanpa tindakan, peredaran video porno terus diproduksi dan disebarkan melalui internet dan handphone (HP).

Informasi dihimpun Hairian Orbit hingga Kamis (16/12), cara-cara penghancuran moral anak bangsa melalui video porno dari mulai bertelanjang sambil menyanyi di depan umum dan anak-anak, bersetubuh ditonton anak kadung usia satu tahun, dan kini kakek-kekek mensetubuhi ABG tanpa rasa berdosa (unfelt guilty).

Dalam video porno yang kini beredar luas, seorang kakek dengan enteng dan menikmati, bersenggama dengan pelajar SMP. Dimulai dari adegan sang pelajar telanjang bulat di depan lelaki itu yang terus menjilati tubuh pelajar dengan matanya, sampai menggerayangi bagian-bagian vital gadis kecil tersebut.
<!--baca selengkapnya-->

Tanpa rasa canggung, atau terbayang di kepala sang kakek bahwa dirinya punya anak dan cucu, lalu gadis culun (lugu) yang siap disetubuhi sekelas cucunya. Kebobrokan moral telah mengantar nafsu binatangnya untuk lekas-lekas meniduri perempuan yang semestinya belum pantas menerima perlakuan itu.

Terprovokasi Budaya Barat Celaka duabelas, dalam adegan itu kelihatan sang pelajar SMP malah menikmatinya, hingga video durasi 5 menit itu usai. Kalangan remaja dan orang dewasa yang menonton video porno tak bermoral itu tersenyum, tertawa sambil mengatakan pastilah nikmat sekali ‘menghajar’  anak baru gede (BG) pelajar SMP.

Nuhujubillah minjalik. Sungguh moral bangsa sudah hancur. Bangsa ini sudah sesat di tengah cahaya terang. “Globalisasi dan teknologi informasi yang semakin canggih, dengan tanpa pengawasan dan aturan dan tindakan tegas telah menyereret bangsa ini terhempas ke moral sangat rendah,” kata Deny Abdul Kadir.

Aktivis Badan Investigasi Nasional (BIN) Pusat, Deny Abdul Kadir Zailani S.Sos, menyebutkan, jika bangsa ini terlambat mengantisipasi bentuk-bentuk penghancuran moral dengan cara-cara jahilyah, bangsa Indonesia yang dikenal dengan adat ketimurannya akan kehilangan kehormatan.

“Sebenarnya bangsa ini tidak hanya berada di persimpangan yang rawan dalam konteks moralitas. Lebih dari itu bangsa ini sudah terang-terangan moral ketimurannya telah berubah dan  mendewakan moral barat,” kata Deny.
Peristiwa-peristiwa pornografis yang merupakan pekerjaan jahilyah, dajal dan menjadi musuh Islam, menurut Ustaj Taufik Hr Zen Almadany, sudah menjadi biasa di negeri ini sehingga tidak ada reaksi pemerintah untuk berusaha mencegahnya.

“Inilah yang nantinya bangsa ini akan diuji oleh Allah Swt dengan menurunkan bala saat maksiat sudah dipuja, didewakan, dijadikan berhala oleh manusia-manusia yang terprovokasi propaganda barat pembenci Islam, “ tegas Ustaj Taufiq yang cukup dikenal juga di Jakarta.

Tidak Boleh Dibiarkan
Simbol-simbol Islam, katanya, sudah tidak lagi sakral. Hakikat keagamaan lenyap digempur globalisasi dan teknologi komunikasi. “Soal video porno yang beredar, sengaja dipertontonkan adegan ketika seorang remaja berjilbab disetubuhi lawan jenisnya,” jelas Ustaj Taufiq.

Ini sudah keterlaluan, urai Ustaj Taufiq, tetapi tetap saja tidak ada tindakan tegas dari aparat hukum, maupun ulama dan muslim lainnya. Video seperti dibiarkan beredar melalui internet dan handphone.

“Mau dibawa ke mana bangsa ini? Sehingga pemerintah masih tetap berpangku tangan, tidak mengambil tindakan. Sampai kapan budaya barat dalam bentuk pekerjaan jahiliyah yang dengan merusak moral agama ini didiamkan,” ujar Ustaj Taufiq.

Sebagaimana dilaporkan Harian Orbit sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang memiliki otoritas terhadap pengawasan internet, malah  mengaku sangat kesulitan memblokir situs porno yang tersebar di internet yang jumlahnya mencapai 400 juta.
Pihak Kominfo beralasan pula, dengan hanya memiliki 40 orang pegawai tim ID Sertii yang bertugas pengawas internet. Berbeda dengan negara China yang memiliki 30.000 pegawai peblokiran.

“Melalui stateen Komifo itu, apakah kita lantas harus diam dan mengamikan saja kondisi pengrusakan moral melalui video porno yang beredar luas melalui internet dan hanphone. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Deny Abdul Kadir Zaelany. Om-15/Om-21.


sumber foto: http://www.ict-batu.blogspot.com/

Tidak ada komentar: