Redaksi

Pemimpin Umum: Mahsin * Wkl Pemimpin Umum: Maruli Agus Salim * Pemred/Penjab: As Atmadi * Redpel: Edy Priono * Pemimpin Perusahaan: Kaya Hasibuan

Senin, 20 Desember 2010

Menag: Moral Bangsa Sangat Memprihatinkan

* Pejabat Korupsi Remaja Seks Bebas

Hakikatnya agama merupakan penerangan. Namun IT memicu kemerosotan moral bangsa.   Medan-Orbit: Sungguh kondisi moral bangsa Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Bukan saja kalangan pejabat yang disorot melakukan korupsi, namun moral (remaja) generasi muda juga sudah hancur. Terbukti banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas.

Informasi dihimpun Harian Orbit Kamis (16/12), Menteri Agama RI, Drs Suryadharma Ali mengakui, bangsa Indonesia saat ini sedang tersesat di tengah suasana terang. Sehingga moral pejabat dan genersi muda sama-sama hancur.

“Saat ini kita sedang tersesat di tengah suasana terang. Buktinya pejabat kita banyak tersangkut korupsi. Begitu pula generasi muda tidak malu lagi untuk melakukan hubungan seks di luar nikah maupun terlibat narkoba,” ungkap
Drs Suryadharma Ali.

<!--baca selengkapnya-->

Selanjutnya  dalam orasi politiknya saat membuka Muktamar II Angkatan Muda Ka’bah (AMK) di Asrama Haji Medan, Rabu malam (15/12), Menag menilai, rusaknya moral bangsa Indonesia disebabkan semakin menipisnya ajaran agama di tengah masyarakat.

Tanggungjawab Orangtua 85%
Padahal, kata Suryadharma Ali, menurut hakikatnya ajaran agama merupakan penerangan bagi ummatnya dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun kemajuan Informasi Teknologi (IT) yang sangat bebas saat ini juga memicu kemerosotan moral bangsa karena tidak dibarengi dengan pengawasan yang ketat.  

Di samping itu, faktor lain yang menyebabkan kemerosotan moral, ujar Menag, disebabkan kurangnya perhatian orangtua kepada anak. Kesibukan orang tua mencari kebutuhan dunia, membuat orang tua lalai dalam memberikan perhatian kepada anaknya.

Sementara fenomena yang berkembang, sebut Suryadharma Ali, bila orang tua sudah menyekolahkan anaknya  di sekolah yang bayarannya mahal merasa sudah cukup, dan tidak mau perduli dengan kondisi si anak. Segala tanggunggngjawabnya diserahkan kepada lembaga pendidikan.

“Padahal tanggung jawab sekolah kepada anak hanya 15%, sedangkan tanggung jawab orang tua 85%. Bagaimana anak bisa menjadi baik, bila tidak diberi perhatian dari orang tuanya,” kata Menag.

Untuk itu,  orang nomor satu di kementerian agama ini mengajak seluruh masyarakat untuk kembali meningkatkan ibadah sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Menyikapi hal itu, Kementerian Agama telah mencanangkan maghrib mengaji bagi umat Islam. “Kalau dulu setiap maghrib kita selalu mengaji. Tapi sekarang tidak ada lagi rumah yang kita dengar ada yang mengaji setiap maghrib,” ujar Menag.Om-21

Tidak ada komentar: