Redaksi

Pemimpin Umum: Mahsin * Wkl Pemimpin Umum: Maruli Agus Salim * Pemred/Penjab: As Atmadi * Redpel: Edy Priono * Pemimpin Perusahaan: Kaya Hasibuan

Rabu, 08 Desember 2010

Buntut Kritik Pembangunan CBD, Rumah Aktivis Ditembaki OTK

Medan-ORBIT: Aksi penembakan aktivis seperti masa Orde Baru kembali muncul pada zaman reformasi ini. Rumah salah seorang aktivis buruh yang dikenal lantang menyuarakan kebenaran dan keadilan ditembaki orang tak dikenal (OTK).

Informasi yang dihimpun Harian Orbit Selasa (7/12), selain rumah aktivis yang juga Kordinator Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumut, Drs Pahala Napitupulu (foto) ditembaki OTK, sebelumnya dia mengaku berulangkali mendapat teror mau dibunuh.

<!--baca selengkapnya-->

Menurut Pahala Napitupulu, penembakan di rumahnya disinyalir terkait dengan kasus Cetral Bisnis Distrik (CBD) Polonia Medan yang belakangan ini sering dikritiknya. Sebab selain aktivis buruh, bersama LSM lainnya dia aktif mengritik bangunan CBD yang menganggu penerbangan  dengan nyawa masyarakat.

Setelah kediaman Pahala Napitupulu di Jalan Sejati Gang Kasih Kelurahan Karang Rejo Kecamatan Medan Polonia itu ditembaki OTK 26 November 2010, seterusnya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan LSM lainnya memfasilitasi kasus penembakan itu dibawa ke ranah hukum.

Ke Ranah Hukum

Menurut Pahala, pada saat kejadian yang berlangsung pada malam hari itu, dirinya sedang beristirahat bersama keluarga di dalam rumahnya. Sekira pukul 02.00 WIB dinihari, dirinya tersentak karena mendengar ada suara tembakan dari atas atap rumahnya.

Mulanya Pahala berpendapat penembakan yang terkesan menakut-nakutinya itu merupakan hal biasa yang terjadi pada dirinya. Sebab sebelumnya upaya penembakan langsung kepada dirinya juga pernah terjadi beberapa waktu lalu. Sehingga menurutnya, tidak perlulah  dipublikasikan.

Tetapi semakin hari dia merasa dirinya tertekan, apalagi penembakan pada 26 November itu hampir saja mengenai salahsatu putrinya. Akhirnya Pahala menuturkan kejadian itu kepada  LBH, kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polsek Medan Baru 1 Desember 2010.

Pihak Polsek Medan Baru langsung melakukan pengecekan terhadap rumah Pahala. Hasilnya, ditemukan proyektil peluru dan ditemukan juga bekas dinding dan atap rumah yang terkena tembakan. Sampai saat ini, peluru dan hasil pemeriksaan proyektil peluru itu masih di Polsek Medan Baru.

Kemudian Senin (6/12) pihak LBH Medan beserta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komisi Orang Hilanng dan Tindak Kekerasan (KONTRAS) Sumut, Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI) Sumut, TEPLOK Sumut  serentak segera  membawa kasus itu ke ranah hukum.

Tak Menginginkan Keadilan
Seterusnya LBH, Kontras Sumut dan IKOHI mendesak agar kepolisian segera melakukan investigasi mendalam terhadap aksi penembakan di rumah Pahala Napitupulu.

“Polisi harus menyelidiki hingga melakukan uji balistik terhadap proyektil peluru yang ada di rumah Pahala. Biar tau siapa pemilik senjata itu,” kata Direktur LBH Medan Nuriyono di kantor LBH Medan.

Di tempat yang sama, Kordinator TEPLOK Drs Erwin Manalu juga mendesak kepolisian memberikan sanksi dan hukuman kepada jajarannya bila terbukti melakukan dan menyelahgunakan wewenang dalam kinerjanya.

Hal itu bisa dibuktikan dengan kasus salah tembak yang terjadi pada juru parkir (jukir) bernama Zainal yang hingga kini proyektil peluru masih menancap di kaki Zainal.

“Kita juga mendesak kepada pemerintah dalam hal ini instansi ketenagakerjaan serta legislasi agar benar-benar melakkukan kinerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya,” tegas Erwin.  

Sedangkan saat disinggung k pelaku penembakan dirumahnya, Pahala berpendapat kejadian itu kemungkinan besar terkait dengan aksinya selama ini menentang pembangunan Central Distric Business (CBD) Polonia.

“Ada kerjasama antara oknum tertentu dengan mafia yang selama ini memang tak menginginkan keadilan dan kebenaran. Dan kami akan melaporkan hal inilangsung kepada Kapoldasu,” tukasnya. Om-12

Tidak ada komentar: