Medan-ORBIT: Suntikan dana sebesar Rp2 M ke Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumatera Utara (Sumut) sia-sia.
Informasi dikumpulkan Harian Orbit, hingga Rabu (6/10) diketahui, PBSI Sumut hanya menargetkan mendali perunggu dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2012 di Riau.
Menurut Anggota Komisi E DPRD Sumut, Muslim Simbolon, target diumbar Pengprov PBSI Sumut di PON 2012 Riau, sangat memalukan.
Pasalnya, cabang bulutangkis Sumut salah satu cabang olahraga mendapat kucuran dana cukup besar. Nilainya Rp2 M yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Bayangkan, untuk perbaikan gedung PBSI di Jalan Pancing saja, menghabiskan anggaran Rp2 M, belum lagi anggaran pembinaan lainnya yang dikucurkan melalui pos anggaran KONI Sumut. Tapi dengan bangganya PBSI Sumut hanya mencanangkan medali perunggu di PON nanti,” cetus Muslim.
Hal itu disampaikan, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Yohannes IW yang menyatakan PBSI Sumut berusaha mempertahankan medali perunggu di PON 2012.
Dikatakan, harusnya Yohanes yang kembali terpilih secara aklamasi, optimis PBSI Sumut mampu menargetkan emas. Mengingat begitu besar potensi atlet di daerah ini, sebagaimana yang kerap dia ucapkannya.
<!-- baca selengkapnya -->Informasi dikumpulkan Harian Orbit, hingga Rabu (6/10) diketahui, PBSI Sumut hanya menargetkan mendali perunggu dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2012 di Riau.
Menurut Anggota Komisi E DPRD Sumut, Muslim Simbolon, target diumbar Pengprov PBSI Sumut di PON 2012 Riau, sangat memalukan.
Pasalnya, cabang bulutangkis Sumut salah satu cabang olahraga mendapat kucuran dana cukup besar. Nilainya Rp2 M yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Bayangkan, untuk perbaikan gedung PBSI di Jalan Pancing saja, menghabiskan anggaran Rp2 M, belum lagi anggaran pembinaan lainnya yang dikucurkan melalui pos anggaran KONI Sumut. Tapi dengan bangganya PBSI Sumut hanya mencanangkan medali perunggu di PON nanti,” cetus Muslim.
Hal itu disampaikan, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Yohannes IW yang menyatakan PBSI Sumut berusaha mempertahankan medali perunggu di PON 2012.
Dikatakan, harusnya Yohanes yang kembali terpilih secara aklamasi, optimis PBSI Sumut mampu menargetkan emas. Mengingat begitu besar potensi atlet di daerah ini, sebagaimana yang kerap dia ucapkannya.
Untuk itu kata Muslim, yang merupakan panitia anggaran meloloskan anggaran PBSI Sumut, Muslim mendesak KONI Sumut untuk mengefektifkan anggaran di tiap-tiap Pengprov cabang olahraga termasuk PBSI.
Sebab menurut Muslim, beberapa cabang olahraga lainnya yang meraih prestasi memuaskan di even nasional bahkan internasional justru mengalami keterbatasan dana dan sarana.
Pengurus selalu ‘Perang’ Di sisi lain, Muslim menilai dua periode kepemimpinan Yohannes IW di Pengprov PBSI Sumut, justru menjadikan prestasi cabang tepak bulu ini memprihatinkan.
“Di saat cabang-cabang lain memberdayakan atlet binaan sendiri, Pengprov PBSI Sumut ‘membeli’ atlet daerah lain untuk memperkuat daerah ini di even nasional. Ini sangat memalukan,” papar Muslim.
Atas tidak munculnya atlet bulutangkis Sumut di bawah naungan PBSI Sumut, Muslim mengatakan karena disebabkan di lingkungan pengurus tidak ada kerukunan. “Mana mungkin prestasi bisa datang kalau kalangan pengurusnya juga perang,” tegasnya.
Menanggapi hasil Musprov PBSI Sumut yang berlangsung baru- di Kota Parapat, Muslim meminta KONI Sumut mengevaluasi ulang hasil Musprov tersebut.
Dalam Musprov PBSI Sumut, Ir Johannes IW kembali terpilih secara aklamasi memimpin Pengprov PBSI Sumut untuk ke tiga kalinya. Hal itu disebabkan tidak adanya calon lain yang maju dalam Musprov untuk memimpin PBSI Sumut periode 2010-2014.
Namun menurut Muslim terpilihnya seseorang secara aklamasi belum tentu dikarenakan kapasitas dan kemampuan baik. “Bisa saja karena adanya faktor-faktor lain di luar konteks Pembinaan olahraga. kita juga ada mendengar sinyalemen ke arah itu,” ujarnya.
Sehingga lanjutnya lagi, sebagai anggota Komisi E yang salah satunya menangani persoalan olahraga di Sumut, Muslim meminta KONI Sumut melakukan evaluasi terhadap Pengprov PBSI Sumut.
“Jangan sampai kepentingan politik dan bisnis masuk dalam organisasi olahraga yang akhirnya malah mengesampingkan pembinaan,” ketus Muslim.Or-06
“Di saat cabang-cabang lain memberdayakan atlet binaan sendiri, Pengprov PBSI Sumut ‘membeli’ atlet daerah lain untuk memperkuat daerah ini di even nasional. Ini sangat memalukan,” papar Muslim.
Atas tidak munculnya atlet bulutangkis Sumut di bawah naungan PBSI Sumut, Muslim mengatakan karena disebabkan di lingkungan pengurus tidak ada kerukunan. “Mana mungkin prestasi bisa datang kalau kalangan pengurusnya juga perang,” tegasnya.
Menanggapi hasil Musprov PBSI Sumut yang berlangsung baru- di Kota Parapat, Muslim meminta KONI Sumut mengevaluasi ulang hasil Musprov tersebut.
Dalam Musprov PBSI Sumut, Ir Johannes IW kembali terpilih secara aklamasi memimpin Pengprov PBSI Sumut untuk ke tiga kalinya. Hal itu disebabkan tidak adanya calon lain yang maju dalam Musprov untuk memimpin PBSI Sumut periode 2010-2014.
Namun menurut Muslim terpilihnya seseorang secara aklamasi belum tentu dikarenakan kapasitas dan kemampuan baik. “Bisa saja karena adanya faktor-faktor lain di luar konteks Pembinaan olahraga. kita juga ada mendengar sinyalemen ke arah itu,” ujarnya.
Sehingga lanjutnya lagi, sebagai anggota Komisi E yang salah satunya menangani persoalan olahraga di Sumut, Muslim meminta KONI Sumut melakukan evaluasi terhadap Pengprov PBSI Sumut.
“Jangan sampai kepentingan politik dan bisnis masuk dalam organisasi olahraga yang akhirnya malah mengesampingkan pembinaan,” ketus Muslim.Or-06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar