Redaksi

Pemimpin Umum: Mahsin * Wkl Pemimpin Umum: Maruli Agus Salim * Pemred/Penjab: As Atmadi * Redpel: Edy Priono * Pemimpin Perusahaan: Kaya Hasibuan

Kamis, 28 Oktober 2010

Bayi Berwajah Mirip Gajah

MALANG  betul nasib Raffa Riski Pratama (foto). Bayi lima bulan anak dari pasangan suami istri  Nofi Priyanto (23) dan Weni (19) warga Jalan Bajak 2  Kecamatan Medan Amplas ini harus menjalani operasi di Rumah Sakit dr Pirngadi Medan.
<!-- baca selengkapnya -->

Belum diketahui pasti jenis penyakit yang dideritanya. Tapi yang jelas, ia mengalami kelainan pada bagian kepala dan hidung yang kian hari semakin membesar sehingga wajahnya mirip wajah gajah.


Keterangan diperoleh Harian Orbit, Rabu (27/10), penyakit yang diderita Raffa itu berawal dari benjolan kecil biasa yang tumbuh di bagian hidung yang setrusnya membesar dan panjang.


Ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan (RSUPM) kemarin, orangtuanya tidak tahu apa penyebab dari kelainan fisik yang diderita oleh anak pertama mereka itu. Namun yang pasti, sejak dilahirkan, bayi mungil tersebut telah mengalami kelainan di bagian wajah.


Weni menjelaskan cacat fisik di bagian wajah putranya itu bermula dari benjolan kecil yang hingga  kini hidungnya terus memanjang  sampai 5 sentimeter melebihi batas normal hidung seorang bayi.


“Sejak di-USG memang kami telah mengetahui kalau Rafa akan terlahir cacat. Tapi  kami tidak menyangka kalau kejadiannya bakal seperti ini,” ujar Weni sedih.


Dia berterusterang, sudah banyak dokter spesialis anak yang ditemui, namun tidak ada yang berani menangani penyakit yang diderita anaknya itu dengan alasan umurnya masih sangat rentan.


Akibat benjolan tersebut, Rafa mengalami kesulitan bernafas sehingga kalau bernafas melalui mulut. Begitu juga dengan penglihatannya menjadi tidak normal karena kedua mata Rifa tertutup oleh benjolan yang membesar.


“Saya sudah tidak tahu lagi mau bilang apa, sehingga akhirnya dengan inisiatif dan bantuan dari semua keluarga diputuskan untuk membawa Rafa ke Pirngadi Medan untuk dirawat dan dioperasi agar benjolan di wajah anak saya ini bisa hilang,” tutur Weni.


Membengkak
Sementara itu ayah Rafa, Nofi Prianto, menjelaskan hidung putranya itu semakin membengkak, apalagi kalau sedang menangis.  “Bila anak saya nangis, maka hidungnya makin bengkak,” jelas Nofi.
Sebelumnya kedua orang tua Rafa tingal di Jakarta. Namun karena penyakit yang diderita mereka semakin parah dan  mereka tidak punya sanak saudara di ibukota,  akhirnya mereka membawa Rafa pulang ke Medan.  
“Saya tidak ada keluarga di Jakarta, penghasilan saya sebagai penjual bakso keliling juga pas-pasan, maka saya putuskan untuk balik ke Medan tinggal sama orang tua saya,” ujar Nofi pilu.


Tak Diharapkan
Nofi juga berterusterang, sebenarnya kelahiran Rafa tidak diharapkan keluarga Weni. Sehingga ketika Rafa masih dalam kandungan, istrinya itu sering melapor bahwa keluarganya telah memintanya untuk menggugurkan jabang bayi dalam kandungannya itu.



Segala ramuan telah diminum. Bahkan perut Weni pernah diinjak oleh adiknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dengan niat agar Rafa tidak terlahir ke dunia, ucap Nofi bernada kesal.


Nofi mengakui, sebenarnya pernikahannya  dengan Weni tidak direstui orang tua Weni. Alasannya,  karena saat itu Weni  masih berstatus pelajar.
Namun, atas dasar saling cinta, baik Nofi maupun Weni nekad menikah dan Weni hamil. Tetapi keluarga Weni tetap saja tidak merestui, hingga akhirnya Nofi meninggalkan Weni di Pekanbaru, Provinsi Riau, dan merantau ke Jakarta.


Meski hidup tidak serumah, namun mereka tetap berhubungan melalui telepon. Sampai akhirnya, saat kandungan Weni berusia tujuh bulan, Weni memutuskan untuk meninggalkan rumahnya di Pekan Baru dan menyusul Nofi ke Jakarta.


Itupun merupakan perintah dari Nofi, karena sering  mendengar keluhan Weni soal upaya pengguguran anak mereka. Sekarang sepasang suami istri itu sedang menunggu bagaimana kelanjutan nasib buah hati mereka yang sudah hadis di alam fana ini.  Om-16

Tidak ada komentar: