Redaksi

Pemimpin Umum: Mahsin * Wkl Pemimpin Umum: Maruli Agus Salim * Pemred/Penjab: As Atmadi * Redpel: Edy Priono * Pemimpin Perusahaan: Kaya Hasibuan

Rabu, 15 Desember 2010

Video Penyanyi Porno Beredar Lewat HP, Bugil Ditonton Anak-anak

Daerah ini sudah lama dijadikan lahan empuk perusakan moral anak bangsa. Dari mulai video Ariel dan Luna Maya, Ariel dan Cut Tari, sampai video penyanyi bugil, video ayah dan ibu bersetubuh di depan anaknya beredar di sini. Mengapa penegak hukum diam saja.

Medan-ORBIT:
Musik dangdut menggema, seorang penyanyi dengan liar menggoyang-gayangkan pinggulnya sebagaimana lazimnya menyanyikan lagu dangdut di panggung terbuka siang bolong.

Tiba-tiba cewek seksi itu mengangkat ke atas kaos yang mambalut tubuhnya, sehingga muncul bra (BH) warna hitam kelam menutup payudaranya setengah menyembul. Musik dangdut terus mengalun.

Informasi yang dihimpun Harian Orbit Selasa (14/12), dalam video haram yang beredar itu kelihatan ibu-ibu, bapak-bapak dan muda-mudi yang menyaksikan pertunjukan musik gaya ‘Keyboard Mak Lampir’ di Kabupaten Serdangbedagai, bertepuk tangan riuh menyaksikan adean pornografis itu. Celakanya pertunjukan di siang bolong itu juga ditonton oleh anak-anak yang duduk berjajar paling depan.
<!--baca selengkapnya-->

Tanpa Tindakan
Wow, tiba-tiba cewek seksi itu tanpa ragu menaikkan kutangnya, hingga isinya meyembul keluar. Tidak cukup sampai di situ, cewek manis itu sambil menyanyi mendekati penonton yang serta merta menggamit buah dada sang penyanyi yang sudah terbuka.

Seorang lelaki jalang dari barisan penonton melompat ke atas panggung ke dekat penyanyi, tidak hanya meremas payudara biduan itu, tetapi mengecup dada wanita itu.
Video porno yang diberi judul ‘Kampung Rusak Moral’ yang menjijikkan dan merusak moral anak-anak dan remaja ini diringi musik Electone Cakalang, Pinrang, Sulawesi Selatan. Sekarang beredar luas melalui  handphone dan bebas ditonton siapa saja.
Secara teknis adegan ini disyuting di tempat terbuka di sebuah kampung saat acara sedang berlangsung. Penonton bebas bertindak apa saja, memegang susu wanita yang dibiarkan terbuka oleh penyanyinya. Naik ke atas panggung lalu menari sambil memasukkan uang ke celana dalam wanita itu.

Tidak ada aparat hukum yang peduli. Tidak ada pula warga yang keberatan tatkala lelaki memasukkan uang di tangannya ke dalam celana dalam penyanyi. Bergoyang-goyang tangan itu di sana dan penyanyinya menggeliat-geliat.

Semua warga, termasuk anak-anak ‘Kampung Rusak Moral’ tertawa riang. “Sungguh moral bangsa ini sudah rusak. Maksiat sudah tidak tabu lagi. Sementara penegak hukum tidak peduli, buktinya video porno seperti itu berkembang tanpa tindakan,” kata Dewi, warga Medan.

Selain video porno yang beredar luas melaui handphone, ternyata melalui internet yang bisa diakses di daerah ini dengan gampang oleh pelajar, remaja dan siapa saja, ada ratusan video porno sejenis.

Bahkan video porno khusus dibuat oleh pelajar di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta sampai mahasiswa Univeritas Negeri Jakarta, dan Universitas Negeri Medan. Tidak jelas siapa yang membuatnya, dan benarkah nama-nama itu, atau hanya meminjam nama saja untuk mengelabui pembuatnya.

Tanpa Tindakan Artinya, kata Taniya salah seorang pelajar di Medan, kalau film porno begituan memang banyak beredar di kalangan remaja. “Mulanya di internet, kemudian dicopy lalu dimasukkan ke handphone dan beredar luas dengan gampang sekali,” ujar Taniya.

Berdasarkan investigasi Harian Orbit, cerita video porno yang sangat menjijikkan dan jorok itu sudah lama menjadi konsumsi anak-anak muda di daerah ini. “Persoalannya sejauh mana kepedulian pemerintah dan aparat penegak hukum menindak bentuk-bentuk yang merusak moral anak bangsa ini,” tandas Deny Abdul Kadir Zailani.

Aktivis Badan Investigasi Nasional (BIN) Pusat, Deny Abdul Kadir megatakan, Medan Sumatera Utara sudah dijadikan lahan empuk perusakan moral anak bangsa. Dari mulai video Ariel dan Luna Maya, Ariel dan Cut Tari, sampai Video seperti di Pinrang itu, serta video porno ayah dan ibu sedang bersetubuh ditonton anaknya pun beredar di sini.

“Ini artinya pihak penegak hukum seperti tidak peduli, tidak berupaya menidak tegas internet yang bebas mengakses video porno dan secara aktiv melakukan razia handphone remaja dan anak sekolah yang berisi film haram itu,” kata Deny.

Tidak sampai di situ, menurut Deny, tempat-tempat hiburan yang menyediakan penari bugil pun masih tetap dibiarkan. Termasuk Keyboard Mak Lampir yang porno dan merusak moral terus juga beroperasi di daerah-daerah Serdangbedagai, Deliserdang dan di daerah-daerah perkebunan lainnya tanpa tindakan tegas. Om-02

Tidak ada komentar: